Kita sudah melewati enam hari dari tahun baru Masehi ini. Mungkin sudah tidak terasa lagi bau-bau perayaan malam tahun baru 2014. Selain itu, mungkin tidak terdengar lagi ucapan-ucapan “Selamat Tahun Baru 2014” dari mulut ke mulut, atau di media-media. Tapi sebaliknya, bagi umat Muslim yang taat tidak ingin merayakan maupun mengucapkan ucapan tahun baru Masehi ini. Sebagaimana, Fatwa-fatwa Harram yang di keluarkan oleh para Ulama Muslim.
Tulisanku ini tidak
akan membahas hukum perayaan tahun baru dari segi agama ini dan itu. Tulisan
ini hanya sebuah coretan baru tentang diriku bagaimana aku akan menghadapi hari
esok selanjutnya di Tahun 2014 ini.
Pergantian tahun selalu terjadi setiap tahunnya. Di karenakan revolusi bumi terhadap matahari (Tahun Masehi) atau revolusi bulan terhadap bumi (Tahun Hijriah). Hal ini menunjukkan waktu akan terus berjalan sebelum Tuhan SWT memberhentikan waktu tersebut. Dengan berjalan waktu akan selalu terjadi perubahan-perubahan, baik alam, manusia, maupun hewan.
Mayoritas orang
berkata, dengan berganti tahun semoga harus menjadi lebih baik di tahun
berikutnya. Bagiku, merubah diri lebih baik tidak perlu menunggu pergantian
tahun. Setiap hari seharusnya kita bisa terus merubah diri kita lebih baik dari
segi apapun terutama ibadah dan ketaatan pada Tuhan SWT. Bahkan setiap detik
kita perlu memperbaiki diri, sehingga hidup ini tidak sia-sia.
Selain itu, kebanyakan
orang juga mempunyai planning-planning baru di awal tahun untuk kedepannya.
Planning ini pada umumnya berbentuk positive, seperti ingin mmenikah, beli
rumah, lanjut sekolah, atau lainnya. Namun, planning akan terlaksana apabila
ada kehendak dari sang Maha Kuasa, kita manusia hanyalah bisa berusaha dan
berdo’a dan mengharapkan mana yang terbaik buat kita.
Secara pribadi, planningku di tahun 2014 ini melanjutkan studi yang lebih tinggi, atau setidaknya mendapatkan pekerjaan yang baik. Namun, yang hanya saya lakukan adalah usaha dan do'a. Saya tidak juga bisa melangkahi kehendak yang Maha Kuasa, namun saya hanya menginginkan yang terbaik dalam kehidupan saya.
Sebagian orang mungkin menganggap rencanaku ini terlalu berlebihan, mereka berkata "umurmu sudah 23 tahun, apa nggak mau berencana berumah tangga dulu? Ngapain cewek kuliah tinggi-tinggi kalau ujungnya ke dapur juga!" Saya mungkin tidak mau menepis perkataan mereka, karena kata-kata mereka ada benarnya juga. Tapi mereka hanya bisa berkoar seperti itu tanpa membantu saya untuk menemukan atau mencari jodoh, bullshit...! bagaimana saya mau memplanning berumah tangga kalau belum ada lamaran yang datang... sama siapa harus saya menikah? pikir dong...! Jangan asal ngomong....
"Ngapain cewek kuliah tinggi-tinggi kalau ujungnya ke dapur juga!" Memang benar, tapi apa salahnya kalau kita juga menginginkan cita-cita? Orang tua pun merestui rencana saya. Mereka juga bantu dengan berdo'a. Kan katanya do'a orang tua untuk anak tidak ada hijabnya. Jadi, dukungan orang tua membuat saya terus memacu motivasi saya untuk melanjutkan studi. Saya bahagia...
Urusan dapur, banyak juga wanita karir yang bisa membagi waktu dengan pekerjaan, anak dan keluarga. lagian saya hanya ingin berkarir di bidang sharing-sharing ilmu pengetahuan. Insya Allah, dengan ini Allah akan memberikan kemudahan anak-anakku kelak nanti dalam menuntut ilmu, baik ilmu dunia, maupun ilmu akhirat. Hanya ini saya dapat lakukan untuk membahagiakan orang tua, yaitu sukses dalam dunia pendidikan.
Mungkin tulisan ini sudah sedikit melenceng apa yang saya maksud dengan judul di atas. dan sudah sedikit terlalu panjang. Intinya, seperti saya sebutkan di atas juga, di tahun 2014 ini, saya ingin melangkah ke kejuruan yang lebih tinggi. INSYA ALLAH
Terima kasih sudah nyempatin membaca... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar